Ahlan wa Sahlan... :)

Welcome to our house... :)
Enjoy it! Feel like this is your house also.
Do not forget visit our Garden!
Please, choose everything that you wanna read there on our Menu Nutrisi... :)
Enjoy your time here!!! ^^

Rabu, 10 Oktober 2012

Jangan Ragu Lagi!!!

Udah Putusin Aja!!!

1. Pacaran itu menjalin silaturahim | “Silaturahim itu hubungan ke kerabat, bukan pacaran” #UdahPutusinAja
2. Pacaran itu bikin semangat belajar | “Semangat belajar maksiat?” #UdahPutusinAja
3. Pacaran itu buat dia bahagia, itu kan amal shalih | “Ngarang, btw, telah bahagiakan ibumu? ayahmu?” #UdahPutusinAja
4. Pacaran itu sekedar penjajakan kok | “Serius nih penjajakan? Ketemu ibu-bapaknya berani?” #UdahPutusinAja
5. Kasian kalo diputusin | “Justru tetep pacaran kasian, dia dan kamu tetep kumpulin dosa kan?” #UdahPutusinAja
6. Kasian dia diputusin, aku sayang dia | “Putusin itu tanda sayang, kamu minta dia untuk taat sama Tuhannya, betul?” #UdahPutusinAja
7. Putus itu memutuskan silaturahim | “Silaturahim itu kekerabatan, sejak kapan dia kerabatmu?” #UdahPutusinAja
8. Nggak tega putusin.. | “Berarti kamu tega dia ke neraka karena maksiat? apa itu namanya sayang?” #UdahPutusinAja
9. Aku nggak zina kok, nggak pegang2an, nggak telpon2an, kan nggak papa? | “Nah bagus itu, berarti gak papa juga kalo putus” #UdahPutusinAja
10. Aku pacaran untuk berdakwah padanya kok | “ngarang lagi, dakwahmu belum tentu sampai, maksiatmu pasti” #UdahPutusinAja
11. Nanti putusin dia gw gak ada yg nikahin gimana? | “Pacaran tak jaminan, realitasnya banyak yg nggak nikah sama pacarnya” #UdahPutusinAja
12. Berat mutusin | “Semakin berat engkau tinggalkan maksiat untuk taat, Allah akan beratkan pahalamu :) ” #UdahPutusinAja
13. Nanti aku dibilang nggak laku gimana? | “Bukan dia yang punya surga dan neraka, abaikan saja” #UdahPutusinAja
14. Kalo aku putusin dia, dia ancam bunuh diri | “Belum apa2 pake anceman psikologis, dah nikah dia bakal ancem bunuh kamu!” #UdahPutusinAja
15. Dia masih ada utang ke aku, berat mutusinnya | “Hehe.. kamu ini rentenir ya? Klo terusan hutangnya malah nambah” #UdahPutusinAja
16. Pacaran itu makan waktu, makan duit, makan hati | Mending waktu, duit dan hati diinvestasikan ke Islam, #UdahPutusinAja
17. Pacaran memang tak selalu berakhir zina, tapi hampir semua zina diawali dengan pacaran, #UdahPutusinAja
18. Pacaran itu disuruh mengingat manusia, bukan mengingat Allah | Melisankan manusia bukan Allah, #UdahPutusinAja
19. Pacaran itu bikin ribet, dikit2 bales sms, dikit2 telpon, dikit-dikit minta dikirim pulsa (wah, sms mamah baru nih) #UdahPutusinAja
20. Pacaran itu dikit-dikit galau, dikit-dikit galau, galau kok dikit-dikit? Hehe.. #UdahPutusinAja
21. Lelaki, coba pikir, senangkah bila engkau menikah lalu ketahui bahwa istrimu mantan ke-7 laki-laki berbeda? #UdahPutusinAja
22. Wanita, coba pikir, inginkah berkata pada suamimu pasca akad kelak “aku menjaga diriku utuh untukmu, untuk hari ini :) ” #UdahPutusinAja
23. "Emang pacaran dalam Islam nggak boleh ya?" | Iya, Rasul melarang segala jenis khalwat (berdua-duaan) yg bukan mahram, termasuk pacaran.
24. "Walaupun beda negara? LDR gitu" | Mau beda negara, mau beda alam, mau beda dunia, mau LDR mau tetangga, tetep aja haram.
25. "Kan pacarannya nggak ngapa-ngapain?" | Nggak ngapa-ngapain aja dapet dosa, rugi kan? mendingan nggak usahlah.
26. "Tapi kan kita punya
perasaan" | So? Punya perasaan nggak buat kamu boleh melanggar hukum Allah yang kasi kamu perasaan.
27. "Kalo pacarannya bikin positif?" | Positif hamil maksudnya?
28. "Hehe.. jangan suudzann, maksudnya bersamanya bikin rajin shalat geto" | Shalatmu untuk Allah atau untuk pacar? Pernah denger ikhlas?
29. "Nggak, maksudnya kita, dia kan ber-amar ma'ruf.." | Halah, dusta, mana ada kema'rufan dalam membangkang aturan Allah :)
30. "Kalo orangtua udah restui?" | Mau orangtua restui, mau orangutan, tetep aja pacaran maksiat.
30. "Katanya ridha Allah bersama ridha ortu?" | Wkwk.. ngawur, dalam taat pada Allah iya, dalam maksiat? masak ortu lebih tau dari Allah?
31. "Jadi nggak boleh nih? kl dikit aja gimana?" | Eee.. nawar, emang ini toko besi kulakan?
32. "Terus solusinya gimana? Kan Allah ciptakan rasa cinta?" | Nikah, itu solusi dan baru namanya serius.
33. "Yaa.. saya kan masih belum cukup umur.." | Sudah tau belum niat nikah, kenapa malah mulai pacaran?
34. "Pacaran kan enak, nikmat…" | Iya, nikmat bagi lelaki, bagimu penyesalan penuh airmata nanti.
35. "Pacar saya udah bilang dia serius sih, 6 tahun lagi baru dia lamar saya." | Itu mah nggak serius, sama aja teken kontrak untuk sengsara.
36. "Pacar sy bilang nunggu sampe punya rumah baru lamar" | itu agen properti atau calon suami? nggak serius banget
37. "Pacar sy bilang nikahnya nanti kalo udah cukup duit" | Alasan klise, itulah yg cowok katakan untuk tunjukkin betapa nggak komit dia
38. "Pacar sy bilang mau nikah tapi tunggu saudaranya nikah dulu" | Yaa tunda aja hubungannya sampe saudaranya nikah.
39. "Pacar sy bilang dia siap, tapi nunggu lulus" | Alasan yang paling menunjukkan ketidakseriusan, nggak siap tu namanya.
40. "Pacar sy siap ketemu ortu sy sekarang juga, tapi sy yg belum siap" | cape deeh (=_=);
41. "Ya udah, kakak-adik aja ya?" | Wkwk.. maksa banget sih mau maksiat? Giliran suruh shalat aja banyak alas an.
42. "Terus yang serius itu yang gimana?" | Yang berani datangi wali-mu, dan dapet restu wali-mu dan menikahimu segera.
43. "Iya, sy udah putusin pacar, dia mau bunuh diri katanya" | Tuh, tau kan mental lelaki pacaran, suruh nguras laut aja lelaki begitu.
44. Hal terserius yang bisa dilakukan yg belum siap adalah memantaskan diri. | Bukan justru mengobral diri.
45. Pahami agama, kaji Islam, perjuangkan Islam sebagai persiapan, itu baru serius. | Agar pantas dirimu jadi pasangan dan ortu yg baik.
46. Cinta ada masanya, pantaskan diri untuknya. | Bukan dengan pacaran, baku syahwat pake badan.
47. Klo siap walau nikahnya harus besok, barulah ta'aruf | Karena ta'aruf bukan mainan bagi yg belum siap.
48. Jadi serius bagi yg sudah siap adl dengan nikah | sementara serius bagi yg belum siap adl mendekat dan taat pada Allah.

Clear??!

============================================
Dialog Kakak-Adik
A: Kak, kakak ini pemberani yah?
B: (Benerin rambut) Iyah dong, baru tau? By the way tumben kamu muji kakak pemberani?
A: Salut aja sama kakak, udah berani pacaran sebelum nikah.
B: Gitu doang mah gampang adek.
A: Berani nanggung patah hati: kalau tuh pacar ternyata bukan jodoh kakak. Berani kesiksa rindu kalau si pacar ga ada kabar, berani nge-langgar batasan agama, berani nge-jadiin dosa yang udah banyak semakin berlipat, berani nge-langgar apa yang udah dilarang-Nya, berarti berani juga dong nginep di neraka?
B: (Nelen ludah) Apaan sih lo dek? Sok tau!
A: Masih mending kak, daripada sok berani!, Allah kok dilawan? (ngloyor pergi)
***

Selasa, 09 Oktober 2012

Hari Gini Masih Narsis??? Apa Kata Dunia-Akhirat...

Foto sana foto sini sambil gaya sana gaya sini … hehehehe itulah gejala yang sering di alami saat ini bahkan udah mulai menyebar dengan luas layaknya flu babi..

Yup narsisisme ato narsisme ato yang biasa di dengar dengan sebutan yang udah gak asing lagi di telinga kita ” narsis lo …!!!!”, banyak orang Latah (ikut2-tan) tanpa menyadari apa itu Narsis n Seluk beluk yg ada di dalamx. Mari Kita lihat Sekilas tentang Sejarah asal muasal Kata Narsis.


Sejarah Narsis
Narsisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.
Narcissus
 Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis. (Patologi merupakan cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh.)

dan Narsis ini mempunyai beberapa Penyimpangan dari sisi Psikologi dan lebih bahaya lagi dari Sisi Agama (Islam)


Penyimpangan Kepribadian
Narsis, kata ini tentunya sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Ya, Narsis merupakan salah satu penyimpangan kepribadian mental seseorang dimana orang tersebut memiliki perasaan yang berlebihan bahwa dirinya lah yang paling penting, dan menginginkan untuk selalu dikagumi. Penyimpangan kepribadian adalah istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang, dimana pada kondisi tersebut cara berpikir, cara memahami situasi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal. Kondisi itu membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa dan berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan, membatasi kemampuannya untuk dapat berperan dalam suatu hubungan.
Lebay

Orang-orang yang narsis meyakini bahwa mereka adalah orang-orang yang lebih unggul daripada orang lain dan kurang bisa menghargai perasaan orang lain. Namun dibalik rasa percaya dirinya yang teramat kuat, sebenarnya orang narsis memiliki penghargaan terhadap diri sendiri yang lemah, mudah tersinggung meskipun terhadap kritikan kecil.
Sebenarnya kata narsis sendiri berasal dari seorang tokoh bernama Narciscus yang gemar mengagumi dirinya dengan bercermin di atas kolam. Hal inilah yang akhirnya menjadi dasar mengapa orang-orang yang terlalu berlebihan dalam mengagumi dirinya sendiri disebut narsis. Untuk lebih mengenal dan mengetahui perilaku narsis ini, simak beberapa hal berikut yang merupakan ciri-ciri dari penderita narsis:

1. Ditandai dengan perilaku yang emosional dan dramatis, dan dapat juga dikategorikan ke dalam penyimpangan perilaku yang antisosial.
2. Memiliki perasaan bangga yang berlebihan tentang kehebatan atau keunikan dirinya, misalnya membanggakan kemampuannya, kecantikan atau bakatnya secara berlebihan.
3. Melebih-lebihkan prestasi yang dicapainya atau memusatkan perhatian berlebihan pada permasalahannya.
4. Hanya berfokus pada fantasi tentang sukses, kekuatan, kecemerlangan, kecantikan atau mendapatkan cinta dari pasangan ideal.
5. Selalu membutuhkan dan mengharapkan perhatian dan pujian secara terus-menerus.
6. Dalam merespons kritik atau kekalahan dapat berupa reaksi marah berlebihan.
7. Orang narsis memiliki keyakinan bahwa dialah orang yang lebih baik dan istimewa daripada orang lain.
8. Tidak bisa memahami emosi dan perasaan orang lain
9. Mengharapkan orang lain untuk selalu setuju dengan segala ide dan rencananya
10. Suka mengambil keuntungan dari orang lain
11. Mengekspresikan penghinaan kepada orang-orang yang dianggapnya lebih rendah
12. Suka cemburu terhadap orang lain
13. Memiliki keyakinan bahwa orang lain selalu cemburu terhadap dirinya
14. Sulit menjaga hubungan yang baik dan sehat
15. Membuat tujuan-tujuan yang seringkali tidak masuk akal
16. Menjadi mudah terluka dan ditolak
17. Memiliki rasa pengharagaan terhadap diri sendiri yang rapuh dan lemah
18. Terlihat seperti orang yang keras hati dan emosional
19. Memiliki sifat yang congkak, angkuh dan sombong
20. Bisa menjadi sangat marah dan tidak sabar bila tidak mendapatkan perlakuan yang istimewa dari seseorang yang diharapkan
21. Memaksakan untuk memiliki segala sesuatu yang terbaik
22. Memiliki perasaan malu dan terhina, dan agar bisa merasa lebih baik, maka akan bereaksi dengan marah, menghina atau meremehkan orang lain.

 Dari ciri-ciri tersebut, karakter narsis sekilas terlihat mirip seperti karakter orang dengan rasa percaya diri yang kuat. Padahal hal tersebut tidak lah sama. Orang narsis memang memiliki rasa percaya diri yang kuat, namun rasa percaya diri tersebut adalah rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang dirinya lah yang paling hebat dari orang lain. Di sisi lain, orang dengan rasa percaya diri yang sehat tidak mengagung-agungkan dirinya saja, namun juga bisa menghargai orang lain.

Penyimpangan Agama
Allah berfirman,

وَلا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman [31]: 18)

Di bagian lain Rasulullah SAW bersabda,

"Ada tiga hal yang dapat membinasakan diri seseorang yaitu : Kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti serta seseorang yang membanggakan dirinya sendiri". (Hadits ini disebutkan oleh Al-Mundziry dalam kitab At-Targhib wa Tarhib 1/162 yang diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan Al-Baihaqi serta dishahihkan oleh Al-Albany).

Dari uraian ayat dan hadist diatas, jelas bahwa Narsis termasuk yang dapat digolongkan kepada sikap sombong dan membanggakan diri yang mengarahkan kita kepada sifat ujub atau takabur. Perilaku ini tentunya adalah suatu sikap yang tidak terpuji bagi kita sebagai Muslim yang menyandarkan haq-nya kepada tuntunan Al Qur'an dan As Sunnah semata.

Gencarnya budaya hedonisme (menyandarkan status sosial dan kesuksesan pada ukuran materi harta benda dan kekuasaan) saat ini dapat menjadikan perilaku Narsis semakin meluas dan pada akhirnya mengikis keimanan kita secara perlahan-lahan. Lalu bagaimanakah kita mampu bertahan dan mengatasinya agar kita tidak ikut-ikutan menjadi orang-orang yang membenarkan sebuah kebiasaan, tetapi membiasakan sebuah kebenaran?

Menangkal Narsisme
1. Membentengi diri dari rasa sombong dengan cara memperbanyak dan memperdalam ilmu agama, selalu mengingat  Allah SWT dimanapun kita berada. Lebih banyak melihat kebawah agar kita lebih mensykuri nikmat yang Allah berikan kepada kita, sehingga rasa sombong dapat terhapus dari dalam diri kita. Insya Allah. Bukankah Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallam juga pernah bersabda,
    Pandanglah orang yang di bawah kamu dan janganlah memandang kepada yang di atasmu, karena itu akan lebih layak bagimu untuk tidak menghina kenikmatan Allah untukmu. (HR. Muslim).
2. Melindungi diri dari mental haus pujian. Kalau kita tidak pandai mensikapi sanjungan, maka sebuah sanjungan bisa menjadi bumerang bagi kita. karena sanjungan dapat membuat kita terlena dan pada akhirnya menghabiskan segenap potensi di dalam diri kita. Sanjungan bukanlah tujuan dari perbuatan kita sebagai orang Muslim, karena sudah seharusnya setiap langkah dan perbuatan kita hanya berorientasi kepada Ibadah semata kepada Allah Azza Wajalla.
    Seperti diucapkan oleh Umar bin Khaththab r.a:
    “Ya Allah! Jadikanlah semua amalku sebagai amal shalih, dan    janganlah Engkau jadikan amalku itu
    untuk seseorang sedikitpun”.
 3. Memelihara keikhlasan kita dalam berbuat. Abu Qasim Al-Qusyairi menjelaskan
    “Ikhlas adalah menjadikan satu-satunya yang berhak ditaati dalam sebuah niat ialah Allah swt.  Artinya, bahwa yang diinginkan dengan ketaatannya itu hanyalah untuk bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah semata;  tidak untuk dipamerkan kepada seseorang, mencari popularitas, atau ingin disanjung-sanjung.
      Selain menjaga diri kita dari perilaku narsis, keikhlasan juga dapat membuat kita lebih pandai bersyukur atas karunia-Nya kepada kita, membuat hati terasa lebih tenang dan nyaman serta menjadikan diri kita dalam keadaan yang “sebenar”-nya, just the way we are. Karena sesungguhnya topeng-topeng keduniawian yang kita kenakan hampir setiap hari, tidak pernah mampu menjadi jalan bagi terciptanya kedamaian di hati kita.
 4. Menumbuhkan kepekaan dan rasa kepedulian terhadap sesama dapat menjadikan kita sebagai pribadi yang terbuka terhadap kritik, mampu memilah-milah kata yang kita ucapkan dan tentunya dapat menghindari kita dari perilaku narsisisme yang salah satunya ditandai dengan sikap anti kritik. Kebanyakan perilaku narsisisme adalah sikap anti kritik dimana orang lain tidak berhak memberi kritikan kepada mereka. Orang lain hanya mempunyai hak untuk menikmati perilaku narsisnya dan memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan. Padahal seharusnya kritik atau nasihat dalam agama adalah pengawal di dalam kehidupan kita yang tidak pernah kita bayar agar kita selalu dalam koridor kebenaran. Hanya orang yang sudah mati yang tidak akan pernah mendapatkan kritik atau nasihat.

Demikianlah semoga kita dapat selalu terjaga dari perilaku-perilaku yang menjauhkan kita dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Ta'ala sehingga Insya Allah, Dia selalu memberikan ridho serta barakah-Nya kepada kita semua dan menjadikan kita insan-insan yang pantas mendapatkan perlindungan serta keselamatan dari-Nya. Amiin Allahumma Amiin.
Sumber : My Facebook